
Salah satu isu yang paling kontroversial saat sekarang ini adalah ketika Korea Utara hendak melakukan peluncuran roket yang sebenarnya membawa satelit komunikasi untuk tujuan perdamaian. Karena sudah sepantasnya dan hak bagi setiap negara untuk berkembang dan maju baik dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi maupun ekonominya.
Peluncuran roket yang dilakukan Korea Utara tentu saja membuat Amerika (AS) gerah karena menurut kabar yang telah lama beredar, bahwa Korea Utara telah mampu membuat misil jarak jauh dengan jangkaun hingga 6000-7000km. Dengan jangkauan sejauh itu, misil milik Korea Utara diperkirakan mampu mencapai Alaska dan Hawai.
Seperti kebiasaan lama, Amerika (AS) mencoba untuk meminta bantuan dari para sekutunya untuk membela kepentingannya. Negara pertama yang dianggap paling membantu tentu saja adalah Korea Selatan karena kita tahu bahwa antara Korea Selatan dan Korea Utara telah lama terjadi permasalahan-permasalahan yang tak kunjung menemui titik temu.
Ingatkah seperti ketika beberapa bulan lalu Iran berhasil memiliki dan meluncurkan satelit komunikasi buatan sendiri ke luar angkasa? Amerika (AS) kembali menuduh bahwa Iran telah mampu membuat misil dengan hulu ledak nuklir yang bisa membahayakan perdamaian. Saya jadi geli mendengar kalimat “perdamaian” yang dimaksud oleh Amerika (AS) seperti apa? Bukankah dulu waktu Perang Teluk yang terjadi pada tahun 1991, Amerika menganggap bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal hingga akhirnya sampai terjadi invasi ke Irak di tahun 2003 ternyata tidak ditemukan adanya laboratorium ataupun tempat perakitan senjata pemusnah massal ?
Lalu bagaimana dengan Israel yang telah mampu membuat satelit mata-mata yang digunakan untuk memata-matai negara Palestina, Suriah dan negara Arab lainnya? Kenapa Amerika dan para sekutunya tidak bereaksi? Masih ingatkah kita dengan serangan Israel yang menggunakan bom phospor yang dapat membakar kulit dan membuat cacat fisik bagi warga Palestina.
Saya rasa kita semua juga tahu kalau Amerika memiliki standar ganda dan menerapkan kebijakan tersebut secara blak-blakan. Dan kemudian para sekutu Amerika saling “menutup mata” seolah-olah perbuatannya dibenarkan dan dianggap sah oleh hukum internasional. Menjijikan !!!
Fave













0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan kasih komentar Anda disini !!!