Gue kadang nggak habis fikir sama cara berfikir kedua orang tua gue yang notabene adalah contoh sekaligus sosok yang mendamaikan. Namun malah sebaliknya, gue mungkin salah satu anak yang kurang menghargai kedua orang tua gue tapi sekali lagi semua itu bukan kemauan gue tapi justru dari sosok merekalah yang membentuk dan “membatu” tanpa saling menyadari cara berfikir.
Lalu bagaimana gue bisa dapat suatu berkah dari Tuhan yang Maha bijaksana ? jika seorang anak yang berusaha ingin berbakti dan lebih, harus dipancing serta di lelahkan oleh tindakan-tindakan konyol yang diperlihatkan (entah sengaja atau tidak) kedua orang tuanya ! Sungguh dosa hamba yang berlimpah bukan amal dan kebajikan yang menggunung, hinalah hidup sudah dan lengkaplah semua penderitaan ini kepada makhluk (yang katanya paling sempurna).
Apakah gue bukan orang beragama sehingga harus diperlihatkan suatu bentuk “kekuasaan-Nya” ? justru hidup gue yang semakin hari semakin menunjukkan kerugian yang sangat disesalkan untuk dilanjutkan. Bukan ajaran yang harus diungkapkan dan diterapkan namun harus melihat suatu kekonyolan dari sesuatu “yang didambakan” yaitu seorang ibu. Tidak ada suatu kehalusan tutur dan perilaku yang diperlihatkan, namun seorang makhluk seperti gue yang notabene masih belum punya dosa harus menerima dan merasakan “kelembutan dan kehangatan maya” yang diciptakan seorang “Tuhan Yang Nyata”.
Tapi nyata-nyata menyakiti kehidupan yang tak terlintas diceritakan oleh-Nya. Hanya sebagian dan hampir semakin menghancurkan dunia yang semakin sempit ini. Gue ingin bertanya sekali lagi kepada Tuhan, “Jika pantas hamba akan rela asalkan selalu mendapatkan ridho-Mu”
Fave













0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan kasih komentar Anda disini !!!